Back
15 Oct 2015
NZD: RBNZ Gelisah Terkait Pemangkasan Suku Bunga - BNZ
FXStreet - Stephen Toplis, Kepala Riset BNZ, mencatat bahwa RBNZ akhirnya mengakui semakin benar-benar gelisah terkait pemangkasan suku bunga lebih jauh.
Kutipan penting
"Inti dari argumen itu, bahwa kita berbagi, adalah bahwa pemangkasan suku bunga lebih lanjut akan dibatasi oleh fakta bahwa (a) ada sedikit bukti bahwa tingkat pemangkasan lebih lanjut akan mendorong pertumbuhan dan, pada gilirannya, inflasi dan (b) penurunan suku bunga lebih lanjut berisiko menuangkan lebih banyak bahan bakar pada pasar perumahan yang sudah terbakar."
"Yang penting, RBNZ juga menegaskan kembalinya berita September MPS bahwa akan lebih santai terkait membuat inflasi IHK dalam band target dan kurang terfokus pada menyentuh titik tengah 2,0%."
"Kombinasi faktor di atas sangat penting karena itu berarti rintangan untuk penurunan suku bunga lebih lanjut baru saja meningkat. Ini bukan mengatakan Reserve Bank kemungkinan akan berhenti dengan suku bunga 2,75%. Sebaliknya, Gubernur juga menegaskan bahwa pelonggaran lebih lanjut masih mungkin tapi ia menyarankan akan ada jeda di 2,5% kecuali indikator kegiatan ekonomi memburuk secara signifikan untuk sementara."
Kutipan penting
"Inti dari argumen itu, bahwa kita berbagi, adalah bahwa pemangkasan suku bunga lebih lanjut akan dibatasi oleh fakta bahwa (a) ada sedikit bukti bahwa tingkat pemangkasan lebih lanjut akan mendorong pertumbuhan dan, pada gilirannya, inflasi dan (b) penurunan suku bunga lebih lanjut berisiko menuangkan lebih banyak bahan bakar pada pasar perumahan yang sudah terbakar."
"Yang penting, RBNZ juga menegaskan kembalinya berita September MPS bahwa akan lebih santai terkait membuat inflasi IHK dalam band target dan kurang terfokus pada menyentuh titik tengah 2,0%."
"Kombinasi faktor di atas sangat penting karena itu berarti rintangan untuk penurunan suku bunga lebih lanjut baru saja meningkat. Ini bukan mengatakan Reserve Bank kemungkinan akan berhenti dengan suku bunga 2,75%. Sebaliknya, Gubernur juga menegaskan bahwa pelonggaran lebih lanjut masih mungkin tapi ia menyarankan akan ada jeda di 2,5% kecuali indikator kegiatan ekonomi memburuk secara signifikan untuk sementara."