Harga Emas India Hari ini: Emas Naik, Menurut Data FXStreet
Harga Emas naik di India pada hari Jumat, menurut data yang dikompilasi oleh FXStreet.
Harga Emas berada di 9.142,70 Rupee India (INR) per gram, naik dibandingkan dengan INR 9.094,29 yang dikenakan pada hari Kamis.
Harga Emas meningkat menjadi INR 106.638,60 per tola dari INR 106.074,00 per tola sehari sebelumnya.
Unit measure | Harga Emas dalam INR |
---|---|
1 Gram | 9.142,70 |
10 Grams | 91.426,99 |
Tola | 106.638,60 |
Troy Ounce | 284.369,90 |
Intisari Penggerak Pasar Harian: Harga Emas Mendapat Dukungan dari Permintaan Safe-Haven yang Berkelanjutan dan Dolar AS yang Melemah
-
DPR AS yang dikuasai Partai Republik pada hari Kamis dengan tipis meloloskan undang-undang pemotongan pajak dan belanja Presiden Donald Trump. Undang-undang yang dijuluki Trump sebagai "Undang-Undang Besar dan Indah", yang akan menambah sekitar $3,8 triliun utang pemerintah federal selama dekade berikutnya, kini menuju Senat untuk disetujui.
-
Ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan AS-Tiongkok, yang telah memicu kekhawatiran tentang potensi dampak ekonomi. Selain itu, prospek pelonggaran kebijakan lebih lanjut oleh Federal Reserve terus melemahkan Dolar AS dan membantu harga Emas untuk menghentikan penurunan yang terjadi pada hari sebelumnya.
-
Di sisi data ekonomi, Departemen Tenaga Kerja AS (DOL) melaporkan pada hari Kamis bahwa jumlah orang Amerika yang mengajukan asuransi pengangguran turun menjadi 227 ribu minggu lalu. Ini menunjukkan tanda positif untuk pasar tenaga kerja AS dan ekonomi secara keseluruhan, yang memberikan sedikit dorongan bagi Dolar AS.
-
Sementara itu, estimasi awal S&P Global menunjukkan bahwa ekonomi AS mengalami rebound yang signifikan dalam aktivitas sektor swasta pada bulan Mei dan PMI Gabungan naik menjadi 52,1. Selain itu, PMI Manufaktur awal AS meningkat menjadi 52,3 pada bulan Mei – tertinggi dalam tiga bulan – dan PMI Jasa mencapai level tertinggi dua bulan di 52,3.
-
Trump dilaporkan memberi tahu para pemimpin Eropa bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak siap untuk mengakhiri perang dengan Ukraina karena ia merasa sedang menang. Selain itu, pembunuhan dua diplomat Israel di AS menjaga risiko geopolitik tetap ada dan seharusnya memberikan dukungan lebih lanjut bagi logam mulia safe-haven ini.
-
Para pedagang kini menantikan rilis data Penjualan Rumah Baru dari AS, yang, bersama dengan pidato anggota FOMC yang berpengaruh, akan mendorong permintaan USD. Selain itu, perkembangan perdagangan dan sentimen risiko yang lebih luas seharusnya memberikan dorongan yang berarti bagi pasangan XAU/USD.
FXStreet menghitung harga Emas di India dengan mengadaptasi harga internasional (USD/INR) ke mata uang lokal dan unit pengukuran. Harga diperbarui setiap hari berdasarkan tarif pasar yang diambil pada saat publikasi. Harga hanya sebagai referensi dan harga lokal dapat sedikit berbeda.
Emas FAQs
Emas telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia karena telah banyak digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Saat ini, selain kilaunya dan kegunaannya sebagai perhiasan, logam mulia tersebut secara luas dipandang sebagai aset safe haven, yang berarti bahwa emas dianggap sebagai investasi yang baik selama masa-masa sulit. Emas juga secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan terhadap mata uang yang terdepresiasi karena tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.
Bank-bank sentral merupakan pemegang Emas terbesar. Dalam upaya mereka untuk mendukung mata uang mereka di masa sulit, bank sentral cenderung mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli Emas untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan mata uang yang dirasakan. Cadangan Emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan bagi solvabilitas suatu negara. Bank sentral menambahkan 1.136 ton Emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022, menurut data dari World Gold Council. Ini merupakan pembelian tahunan tertinggi sejak pencatatan dimulai. Bank sentral dari negara-negara berkembang seperti Tiongkok, India, dan Turki dengan cepat meningkatkan cadangan Emasnya.
Emas memiliki korelasi terbalik dengan Dolar AS dan Obligasi Pemerintah AS, yang keduanya merupakan aset cadangan utama dan aset safe haven. Ketika Dolar terdepresiasi, Emas cenderung naik, yang memungkinkan para investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset-aset mereka di masa sulit. Emas juga berkorelasi terbalik dengan aset-aset berisiko. Rally di pasar saham cenderung melemahkan harga Emas, sementara aksi jual di pasar yang lebih berisiko cenderung menguntungkan logam mulia ini.
Harga dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang parah dapat dengan cepat membuat harga Emas meningkat karena statusnya sebagai aset safe haven. Sebagai aset tanpa imbal hasil, Emas cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah, sementara biaya uang yang lebih tinggi biasanya membebani logam kuning tersebut. Namun, sebagian besar pergerakan bergantung pada perilaku Dolar AS (USD) karena aset tersebut dihargakan dalam dolar (XAU/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga Emas tetap terkendali, sedangkan Dolar yang lebih lemah cenderung mendorong harga Emas naik.
(Sebuah alat otomatisasi digunakan dalam pembuatan pos ini.)