Prakiraan Harga Perak: XAG/USD Menarik Beberapa Pembeli Mendekati $32,50 Jelang Rilis Penjualan Ritel AS

• Harga Perak melanjutkan kenaikannya ke sekitar $32,45 di sesi Asia hari Jumat. 
• Kekhawatiran yang terus-menerus terhadap perang dagang global mendukung harga Perak. 
• Inflasi IHP AS lebih tinggi di bulan Januari. 

Harga Perak (XAG/USD) diperdagangkan di wilayah positif selama tiga hari berturut-turut di dekat $32,50 selama sesi Asia pada hari Jumat. Kekhawatiran yang meningkat terhadap kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump terus menopang logam putih ini. Pedagang bersiap menghadapi Penjualan Ritel AS untuk bulan Januari, yang akan dirilis pada hari Jumat. 

Presiden AS Donald Trump berjanji untuk menargetkan negara-negara yang mengenakan pajak pada impor AS dengan mencocokkannya dengan tarif timbal balik. Pada Kamis malam, Trump memerintahkan pemerintahannya untuk mulai mempelajari bea masuk pada awal April, memicu kekhawatiran terhadap perang dagang global, meningkatkan aset safe-haven seperti Perak. 

Data yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS pada hari Kamis menunjukkan bahwa Indeks Harga Produsen (IHP) naik 3,5% YoY di bulan Januari, dibandingkan dengan kenaikan 3,3% yang terlihat di bulan Desember. Angka ini berada di atas ekspektasi pasar sebesar 3,2%. Sementara itu, IHP inti tahunan naik 3,6% YoY di bulan Januari dibandingkan dengan 3,7% (direvisi dari 3,5%) sebelumnya, mengalahkan estimasi sebesar 3,3%. 

Laporan tersebut memperkuat pandangan pasar keuangan bahwa Federal Reserve (The Fed) tidak akan memangkas suku bunga sebelum paruh kedua tahun ini. Hal ini, pada gilirannya, dapat mendukung Greenback dan membebani harga komoditas yang dihargai dalam USD.