Prakiraan Harga Perak: XAG/USD Turun Mendekati $31,50, Penurunan Tampak Terbatas

• Harga perak dapat kembali menguat karena imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih rendah meningkatkan traksi logam mulia.
• Perak yang tidak memberikan imbal hasil dapat menguat karena beberapa bank secara luas diprakirakan akan menurunkan suku bunga.
• Aset safe-haven Perak mungkin menguat karena Israel meningkatkan serangan udaranya di Lebanon.

Harga perak (XAG/USD) turun sedikit setelah dua hari mengalami kenaikan, diperdagangkan di kisaran $31,60 per troy ons selama sesi Asia hari Kamis. Namun, Perak yang tidak berimbal hasil didukung oleh imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih rendah. Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 2 tahun dan 10 tahun masing-masing berada di 3,94% dan 4,03% pada saat artikel ini ditulis.

Ekspektasi pasar mengarah pada penurunan suku bunga sebesar 125 basis poin oleh Federal Reserve (The Fed) AS selama tahun depan. Menurut CME FedWatch Tool, terdapat 94,1% kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin di bulan November. Suku bunga yang lebih rendah meningkatkan traksi logam mulia seperti Perak.

Selain itu, Bank Sentral Eropa (ECB) secara luas diprakirakan akan mengumumkan penurunan 25 basis poin pada Operasi Pembiayaan Kembali Utama dan Suku Bunga Fasilitas Simpanan dalam pertemuan kebijakannya nanti. Data inflasi baru-baru ini juga menunjukkan bahwa Bank of England (BoE) dan Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) mungkin akan mengikuti dengan potensi penurunan suku bunga bulan depan.

Harga perak dapat menerima dukungan tambahan dari arus safe-haven karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Pada hari Rabu, Israel mengintensifkan serangan udaranya di Lebanon, termasuk sebuah serangan yang menghancurkan markas besar kota besar, yang mengakibatkan tewasnya 16 orang, termasuk walikota. Ini menandai serangan terbesar terhadap gedung resmi negara Lebanon sejak dimulainya kampanye udara Israel, demikian menurut Reuters.

Presiden AS Joe Biden mengindikasikan kesediaan baru untuk meningkatkan bantuan militer AS kepada Israel, menggunakannya sebagai insentif dan pencegah dalam konfrontasi kritisnya dengan Iran dan kelompok-kelompok militan yang didukung Iran. Strategi ini dapat meningkatkan pengaruh Washington atas pengambilan keputusan Israel.